Medan Buat Program Wisata Medis, Ajak Warga Check Up Gratis Menginap di Hotel

Dalam rangka mengembangkan pariwisata, Pemerintah Kota Medan mencanangkan program wisata medis atau medical tourism. Ibu kota Sumatera Utara itu dinilai memiliki potensi untik menjadi tujuan wisata medis.

“Pemkot Medan akan terus mendukung apa yang hari ini bisa menjadi potensi untuk membangkitkan perekonomian daerah,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat Rapat Kolaborasi Pencanangan Program Medical Tourism di Hotel Santika Medan, Senin, 6 Desember 2021.

Menurut Bobby, selama ini masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan harus berpergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan medis. Tujuannya seperti ke Penang, Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok.

Berdasarkan perhitungan Dinas Pariwisata Medan, rata-rata pengeluaran warga Sumut yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mencapai Rp 7,5 triliun. Potensi itu seharusnya bisa dimanfaatkan di dalam negeri dengan penyediaan fasilitas yang mampu bersaing.

“Ini yang kami akan ubah mindset ini. Nanti kita koordinasikan lagi apa yang perlu dibenahi dari sisi pemerintah, pariwisata, dan rumah sakit,” kata Bobby.

Sebagai langkah awal, Pemkot Medan akan memberikan pelayanan cek kesehatan atau medical check up dengan bonus gratis penginapan di hotel bagi warga Kota Medan pada akhir Desember 2021. “Nanti kita cek kesehatan, kita buat paket check up. Mungkin nanti bisa bonus menginap di hotel, nanti kita kerja sama dengan hotel,” kata Bobby.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus mengatakan bahwa program ini sebagai salah satu upaya pembangunan Kota Medan menuju Medan berkah, maju dan kondusif. “Karena potensi Kota Medan ini sangat mendukung.Wisata medis ini nantinya juga bisa membangkitkan kembali perekonomian Kota Medan,” ujarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya telah menyebutkan bahwa ada tiga kota yang akan dikembangkan sebagai tujuam wisata medis. Medan adalah salah satunya, selain Jakarta dan Bali.

Seperti data yang disampaikan Dispar Medan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mencatat jumlah warga Medan yang berobat ke luar negeri cukup besar. “Kita harapkan dengan dengan mempromosikan atau menyiapkan rumah sakit di Medan maka orang dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara tidak perlu melakukan pengobatan keluar negeri,” ujar Deputi VI Kemenparekraf Rizki Handayani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *